BOGOR, Berita HUKUM – Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) kini dengan anggota aktif yang memiliki Izin Komunikasi Radio Antar Penduduk (IKRAP) lebih dari 67 ribu orang merayakan hari jadinya yang ke 43th, pada Sabtu dan Minggu (11-12 November 2023) di Taruna Siaga Bencana (Tagana) Training Center Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Acara HUT RAPI ke 43 tahun ini sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RAPI Jawa Barat yang ke 42th.
Hadir dalam acara tersebut tamu undangan dari wakil perwakilan Kemensos RI, BNPB, Basarnas, ATSI, ORARI, serta mantan Ketum RAPI Nasional ke 2, Ketua DP2ON, serta para pengurus RAPI nasional, daerah, wilayah, Lokal se-nusantara.
“Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, hari ini kita bisa berkumpul dalam rangka hari jadi RAPI nasional yang ke 43,” ucap Ketua Umum (Ketum) RAPI H. Riza Fachrial JZ08AFT dalam sambutannya, Minggu (12/11).
Yang menarik saat awal memberikan sambutannya, Ketum RAPI turun dari podium upacara, Riza lalu berjalan di tengah lapangan upacara yang panas terik tersebut, sekitar pukul 09.30 Wib.
“Jadi, apa yang kawan-kawan rasakan harus kita rasakan”. ungkapnya, yang disambut riuh tepuk tangan para peserta upacara.
Hal tersebut di ikuti oleh para ketua-ketua RAPI di bawah jajarannya, yang tadinya duduk dikursi di bawah tenda-tenda lalu berdiri ditengah lapangan berpanas-panasan bersama anggota peserta uapacara.
Riza dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan panitia menyiapkan acara ini, khususnya bagi tim RAPI Jawa Barat.
“Terimakasih kepada seluruh panitia yang sudah berupaya dalam pelaksanaan acara ini dan kepada jajaran panitia (RAPI) di Jawa Barat,” tambahnya.
Riza juga meminta maaf jika ada kekurangan dalam acara Harlah RAPI tahun ini di Tagana Center.
“Saya menghaturkan maaf sebesar-besarnya kepada semua, dan jangan dijadikan pembicaraan dibelakang, kalo bicara langsung sajalah. Kalau jelek langsung saja biar ada perbaikan nantinya. Jadi, jangan pulang dibawa kejelekan itu,” cetusnya.
Selain itu Riza juga mengungkapkan, ada rencana Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) kepada RAPI untuk menyediakan fasilitas alat komunikasi di setiap desa di Indonesia.
“Mudah-mudahan satu desa satu alat komunikasi (RAPI), se Indonesia. Dan beliau (Sekjen APDESI) bilang dananya ada, dan itu yang kita tunggu. Kalau dana RAPI tidak ada, karena kita ngak pernah mendapatkan bantuan pemerintah melalui APBN,” kata Riza.
Lebih lanjut, Riza mengingatkan soal proses pencalonan menjadi ketua RAPI di daerah dan wilayah. Yang menurutnya, perlu lebih diperhatikan dan selektif dalam memilih pemimpin, karena jangan sampai ini tidak dukung-mendukung.
“Kalau ada calon yang lebih dari satu, saya berharap para ketua daerah apabila pencalonan lebih dari satu supaya bisa dibuat threshold, paling tidak dia (calon) mendapat surat dukungan 51 persen dan bersedia dalam kepengurusan ini,” katanya.
Selanjutnya, Ketum RAPI menyampaikan adanya program RumahRAPI yang hingga kini sudah terkumpul dana hampir sejumlah Rp 1 milyar, dimana dana akan digunakan hanya untuk mendirikan memiliki sendiri aset bangunan RAPI atau kantor Sekretariat Nasional.
“Yang terbaru, Rapida Jabar mengadakan RAPIMDASUS untuk membuat Perda tentang Donasi untuk RumahRapi dalam perpanjangan ataupun pembuatan Call sign baru anggota, nilainnya Rp 50 ribu dan makimal Rp 100 ribu,” pungkasnya.
Pantauan pewarta, acara HARLAH RAPI ini dihadiri oleh seribuan lebih peserta dari seluruh Indonesia. Tampak berbeda yakni adanya ratusan mobil yang hadir semua ber-antena Radio, bahkan banyak yang mobilnya lebih dari 1 antena Radio. Mobil dan motor penuh sesak memadati area Tagana Center, hingga parkir di dalam maupun diluar lokasi sepanjang jalan sisi kiri-kanan menuju Tagana Center yang berbukit.(/bh/amp/ancoy)
sumber : beritahukum.com